KULTUR JARINGAN
A.
Prinsip Dasar dan Pengertian Kultur
Jaringan
Kultur jaringan mengandung dua prinsip dasar yang jelas,
yaitu :
a. Bahan tanam yang
totipotensi.
Konsep dasar ini mutlak ada dalam
pelaksanaan kegiatan kultur jaringan karena hanya dengan adanya sifat
totipotensi ini sel jaringan organ yang digunakan akan mampu tumbuh dan
berkembang sesuai arah dan tujuan budidaya in vitro yang dilakukan. Namun,
sifat totipotensi lebih besar dimilki oleh bagian yang masih muda dan banyak
dijumpai pada daerah meristem. Bahan tanam yang sementara ini digunakan dalam
kegiatan kultur jaringan dan sering terbukti dapat tumbuh dan berkembang
adalah:
1. Sel, sel biasanya ditanam dalam
bentuk suspensi dengan kepadatan yang telah ditentukan.
2. Protoplast, biasanya juga ditanam
dalam bentuk yang telah ditentukan.
3. Jaringan meristem, jaringan yang
ditanam biasanya dalam bentuk potongan organ yang terdapat pada derah-daerah
pertumbuhan.
4. Kalus, kalus ditanam dalam bentuk
massa sel yang belum terdeferensiasi dan biasanya ditanam daam media induksi
untuk pertumbuhan kalus.
5. Organ, bahan yang paling umum dalam
kegiatan kultur jaringan.
b. Budidaya yang
terkendali
Sifat bahan yang totipotensi saja tidak cukup untuk
kesuksesan kegiatan kultur jaringan. Prinsip dasar budidaya yang terkendali ini
meliputi :
1. Keadaan media tempat tumbuh
2. Lingkungan yang mempengaruhi
3. Keharusan sterilisasi
Teknik kultur
jaringan secara in vitro, beberapa syarat yang sesuai dengan prinsip dasar kultur
jaringan yang harus diketahui antara lain :
1. Memilih eksplan yang baik
2. Untuk mendapatkan eksplan yang baik
dan mudah tumbuh, dipilih bagian organ yang masih bersifat meristematik
3. Penggunaan medium yang cocok. Media
yang biasa digunakan untuk pembuatan kuljar murni adalah PDA.
4. Keadaan yang aseptik. Keadaan yang
aseptik ini meliputi sterilisasi eksplan, media, alat-alat, ruang steril dan
ruang kultur (entkas / tempat khusus untuk menanam eksplan ke dalam medium).
5. Pengaturan udara yang baik
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi
bagian dari tumbuhan seperti protoplasma, sekelompok sel, jaringan atau organ
serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut
dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Kultur
jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau
bagian dari individu secara buatan (artifisial). Yang dimaksud secara buatan
adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena itu teknik ini
sering kali disebut kultur in vitro, sebagai lawan dari in
vivo. Dikatakan in vitro (bahasa Latin,
berarti "di dalam kaca") karena jaringan dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau
cawan Petri dari kaca atau
material tembus pandang lainnya. Kultur jaringan secara teoretis dapat
dilakukan untuk semua jaringan, baik daritumbuhan maupun hewan (termasuk manusia)
namun masing-masing jaringan memerlukan komposisi media tertentu.
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik
perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata
tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara
aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang
tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi
menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah
perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan
media buatan yang dilakukan di tempat steril.
B.
Manfaat Kultur Jaringan
Kegunaan utama
dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak
dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi
sama persis dengan induknya.
1. Melestarikan sifat tanaman induk
2. Menghasilkan tanaman yang memiliki
sifat sama
3. Menghasilkan tanaman baru dalam
jumlah banyak dalam waktu yang singkat
4. Dapat menghasilkan tanaman yang
bebas virus
5. Dapat dijadikan sarana untuk
melestarikan plasma nutfah
6. Untuk menciptakan varietas baru
melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui
kultur jaringan sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap
C.
Kelebihan dan Kelemahan Kultur Jaringan
Ø Kelebihan
dari Kultur Jaringan, adalah :
1. Pengadaan bibit tidak tergantung
musim
2. Bibit dapat diproduksi dalam jumlah
banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang
sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
3. Bibit yang dihasilkan seragam
4. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit
(menggunakan organ tertentu)
5. Biaya pengangkutan bibit relatif
lebih murah dan mudah
6. Dalam proses pembibitan bebas dari
gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya
7. Dapat diperoleh sifat-sifat yang
dikehendaki
8. Metabolit sekunder tanaman segera
didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
Ø Kekurangan
dari Kultur Jaringan, adalah :
1. Rentan
terhadap hama penyakit dan udara luar
2. Cara
kultur jaringan dinilai mahal dan sulit
3. Membutuhkan
modal ivestasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan
dan perlengkapan.
4. Diperlukan
persiapan sdm yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar
dapat memperoleh hasil yg memuaskan
5. Produk
kultur jaringan pada akar kurang kokoh
D.
Syarat Kultur Jaringan
Agar berhasil dengan baik ketika akan melakukan kultur
jaringan, terdapat beberapa
syarat yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1. Pemilihan eksplan
Eksplan adalah
bagian dari tanaman yang digunakan dalam kulturisasi.
Eksplan ini menjadi bahan dasar bagi pembentukan
kalus (bentuk awal calon tunas yang kemudian
mengalami proses pelengkapan bagian tanaman,
seperti daun, batang, dan akar). Sebagian eksplan sebaiknya dipilih pucuk muda tanaman dewasa yang diketahui
asal-usul dan varietasnya, tidak
terinfeksi penyakit, dan jenisnya unggul.
2. Penggunaan media yang cocok
Media yang cocok
memengaruhi pertumbuhan eksplan yang telah ditanam untuk menjadi plantlet (tanaman kecil). Media
yang baik, harus memenuhi syarat nutrisi
yang diperlukan eksplan untuk tumbuh dan berkembang.
Oleh karena itu, di dalam media kultur jaringan ditambahkan berbagai macam mineral, vitamin, sumber karbohidrat, dan zat pengatur tumbuh (hormon).
3. Keadaan yang aseptik dan pengaturan udara yang baik.
Semua tahapan yang
dilakukan dalam kultur jaringan harus dilakukan
secara aseptik. Hal ini guna menghindari kontaminasi oleh jamur maupun
bakteri. Oleh karena itu, sterilisasi eksplan ke dalam medium dilakukan
di dalam laminar air flow cabinet untuk mencegah kontaminasi. Penyimpanan kultur juga harus di dalam ruangan dengan suhu, pencahayaan, dan pengaturan udara yang baik.
secara aseptik. Hal ini guna menghindari kontaminasi oleh jamur maupun
bakteri. Oleh karena itu, sterilisasi eksplan ke dalam medium dilakukan
di dalam laminar air flow cabinet untuk mencegah kontaminasi. Penyimpanan kultur juga harus di dalam ruangan dengan suhu, pencahayaan, dan pengaturan udara yang baik.
E.
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur
jaringan adalah :
1.
Pembuatan
media.
2.
inisiasi
adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian
tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
3.
Sterilisasi
adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat
yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.
Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang
disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang
melakukan kultur jaringan juga harus steril.
4.
Multiplikasi
adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media.
Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi
yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah
ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril
dengan suhu kamar.
5.
Pengakaran
adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang
menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan
baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan
perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun
jamur.
6.
Aklimatisasi
adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng.
Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan
sungkup.
Perkembangan
teknik jaringan telah menghasilkan teknik kutur jaringan baru dengan tujuan yang
berbeda-beda. Selain itu, jenis eksplan (sel atau jaringan asal) yang digunakan juga berbeda. Berbagai
teknik kultur jaringan tersebut di
antaranya sebagai berikut (Hendaryonodan Wijayani, 1994: 29).
a.
Meristem
culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan (bagian tanaman) dari
jaringan muda atau meristem.
b.
Pollen
atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk
sari atau benang sari.
c.
Protoplast
culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari protoplasma (sel hidup yang
telah dihilangkan dinding selnya).
d.
Chloroplast
culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan
eksplan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
eksplan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
e.
Somatic
cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian
dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang
mempunyai sifat baru.
G.
Dampak dari Teknik Kultur Jaringan
Ø Dampak positif Kultur jaringan :
1. mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar
dalam waktu yang singkat, dan mempunyai sifat seperti induknya
2. Pelaksanaannya Tidak membutuhkan tempat yang
luas,
3. kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,
4. kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan
dengan perbanyakan konvensional.
Ø Dampak negatif Kultur Jaringan :
1. Bibit yang dihasilkan mempunyai perakaran yang
tidak kuat
2. Mempersempit lapangan kerja pembibitan secara
konvensional.
3. Dapat berakibat hilangnya plasma nutfak dari
tanaman tertentu.
Contoh
dari teknik kultur jaringan, yaitu :